24.4 C
Samarinda
Kalimantan TimurHadapi Bahaya HIV AIDS, Dinkes Kaltim Siapkan 265 Faskes

Hadapi Bahaya HIV AIDS, Dinkes Kaltim Siapkan 265 Faskes

Kalimantan Timur, Jurnalkaltim.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur mengaku telah melakukan upaya maksimal dalam menghadapi bahaya HIV AIDS dan mengoptimalkan upaya penanggulangan kasus penyakit yang terjadi di Provinsi Kalimantan Timur. Diketahui Provinsi Kalimantan Timur sudah memiliki dokter dengan spesialisasi HIV AIDS untuk menangani kasus penyakit tersebut.

265 Faskes Siap Hadapi Bahaya HIV AIDS di Provinsi Kalimantan Timur

Jaya Mualimin selaku Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur menyatakan pada saat ini sudah tersedia 265 fasilitas kesehatan (Faskes) di Provinsi Kalimantan Timur untuk memberikan layanan pengobatan penyakit HIV AIDS.

Demi menghadapi bahaya HIV AIDS, pihak Dinkes (Dinas Kesehatan) mengaku pihaknya telah bekerjasama dengan berbagai rumah sakit, dokter praktek dan juga klinik.

Bahaya HIV AIDS
Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur, Jaya Mualimin

“Kita ada dokter spesialis yang untuk menangani itu, dan ada sekitar 265 faskes yang bisa memberikan layanan pengobatan HIV,” ungkap Jaya Mualimin selaku Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur pada hari Senin kemarin.

Jaya Mualimin turut menyampaikan bahwa proses penularan untuk kasus penyakit HIV AIDS pada saat ini masing tergolong cukup tinggi bahkan pada beberapa kasus penyakit HIV AIDS turut menyerang ibu hamil. Meskipun begitu, kasus penyakit HIV AIDS pada ibu hamil diyakini dan terbukti tidak ikut menular kepada bayi.

Meski tidak menularkan penyakitnya pada sang bayi, para ibu hamil harus tetap menjalankan terapi yang direkomendasikan oleh dokter supaya virus penyakit HIV AIDS yang ia derita bisa menurun lewat pelaksanaan terapi virologi. Terapi virologi sendiri masih dipandang sebagai aspek penting supaya bahaya HIV AIDS nantinya tidak menjadi semakin parah dan hasilnya penderita penyakit HIV AIDS pun bisa berumur panjang.

Selain mengonsumsi obat – obatan yang diberikan dan juga terapi virologi, Jaya Mualimin selaku Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur meminta agar para penderita penyakit HIV AIDS dapat terus menjaga kesehatan dengan menerapkan pola hidup sehat serta menjaga kebersihan supaya pasien bisa selamat dan mampu bertahan dari bahaya HIV AIDS.

Waspada dan Kenali Bahaya HIV AIDS

Pada saat ini, penyebaran dari penyakit HIV AIDS di negara Indonesia telah melanda hampir keseluruhan provinsi. Human Immunodeficiency Virus (HIV) disebut sebagai kumpulan gejala penyakit AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome).

Artinya, bahaya HIV AIDS akan menyerang dan juga merusak sistem kekebalan yang ada pada tubuh penderitanya. Kerusakan sistem inilah yang membuat tubuh penderita penyakit HIV AIDS tidak dapat bertahan atas serangan penyakit.

Apabila sistem kekebalan tubuh sang penderita sedang lemah, penyakit – penyakit seperti diare, TBC, ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) hingga sakit kulit sekalipun akan dengan mudah menyerang tubuh dan membuat badan si penderita sakit.

Sebenarnya sampai pada saat ini, telah banyak upaya yang dilakukan demi menekan penyebaran penyakit HIV AIDS, namun masih belum mendapatkan hasil yang cukup memuaskan.

Akibatnya, sampai hari ini, penyakit HIV AIDS masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang berimplikasi terhadap keadaan sosial ekonomi secara luas. Dampak penderitaan tidak hanya dirasakan oleh pasien penderita HIV AIDS saja tapi juga keluarga serta masyarakat sekitar.

Jika tidak ditangani dengan baik pun, infeksi yang disebabkan oleh penyakit HIV AIDS akan dengan cepat berkembang hingga stadium akhir dalam waktu singkat.

Perlu diketahui, hingga hari ini diketahui penyebab penularan HIV AIDS adalah dengan menggunakan jarum suntik yang telah dipakai sebelumnya oleh orang lain, melakukan transfusi darah dengan menggunakan alat yang tidak steril.

Bisa juga karena menggunakan alat makan secara bersamaan dengan penderita penyakit HIV AIDS, berganti – ganti pasangan ketika melakukan kegiatan seksual tanpa mengenakan alat kontrasepsi dan juga bisa karena pasien sebelumnya sudah mengidap penyakit menular seksual yang lainnya. (ADZ/ADV/DINKESKALTIM)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Read More